Bantaeng, Amperanews – Keributan antarwarga terjadi di Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, tepatnya di lorong menuju Terminal Baru. Peristiwa itu dipicu oleh air ledeng Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang sudah lama tidak mengalir.
Dalam sebuah rekaman video yang diabadikan langsung oleh wartawan Ampera News, tampak sejumlah warga bersitegang dan saling beradu mulut. Keributan itu dipicu oleh rasa kesal seorang ibu rumah tangga yang merasa keberatan karena harus mengambil air dari tetangganya, sementara sambungan air ledeng di rumahnya tidak berfungsi.
Dari keterangan warga, ibu tersebut juga menyambung air menggunakan selang dari salah satu rumah yang masih mendapat aliran air. Namun, karena banyak warga lain juga ikut menyambung ke rumah itu secara bergantian, ia merasa jatah air yang ditampungnya belum penuh. Situasi inilah yang memicu kemarahan sang ibu hingga terjadi keributan di lokasi.
“Sudah lama saya sambung ke tetangga, tapi saya juga ditanya-tanya terus. Saya ini juga butuh air, masa harus begini terus,” ujarnya dengan nada emosi dalam rekaman tersebut.
Di tengah keributan, seorang laki-laki yang rumahnya masih mendapatkan aliran air mencoba menengahi dengan menegaskan bahwa ia hanya berniat membantu warga sekitar.
“Saya bantu kasih air di sini karena hanya saya yang masih ada air ledeng. Saya tidak pungut biaya apa pun dari warga yang sambung pakai selang, atau yang angkut pakai paskon dan jerigen,” ungkapnya.
Ia kemudian menegur ibu yang marah agar menyampaikan keluhannya langsung kepada pihak PDAM yang kebetulan hadir. “Kalau mauki tidak ribut lagi soal air, sebaiknya sambung sendiri meteran. Kebetulan ada direktur di sini, sampaikan langsung saja ke Pak Direktur,” katanya.
Direktur PDAM Bantaeng, Suardi, yang hadir langsung di lokasi, menegaskan kepada warga bahwa PDAM hanya bertanggung jawab atas sambungan resmi melalui meteran. Sementara jika ada warga yang menyambung sendiri dari tetangga, maka hal itu di luar tanggung jawab PDAM.
“Kalau sambungan resmi lewat meteran, itu tanggungan PDAM. Tapi kalau sambung ke tetangga, itu bukan tanggung jawab kami,” jelas Suardi.
Ia juga menambahkan, bagi masyarakat yang ingin melakukan penyambungan baru, PDAM hanya bisa membantu penyediaan pipa sepanjang 4 meter. “Selebihnya, warga sendiri yang harus menanggung biayanya,” tegasnya.
Suardi berharap penjelasan tersebut bisa dipahami warga agar tidak lagi terjadi kesalahpahaman di lapangan, sekaligus memastikan PDAM akan terus berupaya memperbaiki distribusi air agar lebih merata.
Sementara itu, redaksi Ampera News juga telah menghubungi Direktur PDAM Bantaeng melalui WhatsApp pribadi untuk meminta klarifikasi lebih lanjut. Hingga berita ini ditayangkan, pesan tersebut belum mendapat balasan. Redaksi Ampera News masih menunggu tanggapan resmi dari pihak PDAM.